Prinsip Cetak Offset
smkgrafika70.com
PRINSIP CETAK OFFSET
Prinsip cetak offset yang dimaksud adalah cetak offset basah, yang mengembangkan prinsip cetak datar (direct penting) yaitu dengan adanya tolak menolak antara air dan tinta. Pengalihan tintanya bersifat tidak langsung, yaitu lapisan tinta pada acuan /pelat akan dialihkan kebahan cetakan dengan melalui media perantara yaitu silinder blanket (silinder kain karet) kejadian pengalihan tinta yang tidak langsung ini yang menjadi dasar disebut offset. Istilah offset (dari kata set off yang bearti berahi). Peralatan cetak offset dalam proses cetaknya menggunakan tiga jenis silinder yaitu silinder plate, silinder blanket, dan silinder impression. Lapisan tinta yang melekat pada permukaan pelat yang bergambar, pindah ke permukaan blanket baru kepermukaan kertas.
Dalam proses pencetakan akan terlihat gambar terbaca pada pelat, sedangkan pada blanket gambar menjadi tidak terbaca, kemudian pada kertas menjadi terbaca, sehingga pada di lewati rol air bidang tersebut akan bersifat menolak air yang mengakibatkan gambar tetap kering dan memungkinkan dapat menarik tinta, sifat ini disebut Oleophylic. Sebaliknya bagian pelat yang tidak bergambar, pada saat di lewati rol air bidang tersebut akan bersifat menarik air yang mengakibatkan bidang tersebut selalu lembab dan memungkinkan tinta cetak selalu di tolak, sifat ini disebut Hidrophylic.
Pada prinsipnya cetak offset semua sama yaitu terdiri dari 5 unit utama sebagai berikut:
UNIT PEMASUKAN
Sistem pemasukan kertas pada mesin cetak offset ada 2 macam yaitu:
Sistem Pemasukan Pnematis
Yang dimaksud dengan maksud pemasukan pnematis adalah kertas yang dilakukan dengan menggunakan pipa penghisap dan peniup yang dihubungkan dengan kompresor. Angin hisap ini berfungsi mengambil lembaran kertas yang paling atas dari tumpukan kertas pada meja tumpukan, sedang angin tiup berfungsi melepaskan lembaran-lembaran kertas dilapisan atas agar tidak lengket satu sama lainnya, sehingga pada waktu diambil oleh pipa penghisap hanya satu lembar saja yang terambil. Sistem pemasukan pnematis juga dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu:
Sistem pemasukan lembar tunggal
Disebut pemasukan lembar tunggal oleh karena pemasukan kertas dilakukan satu persatu artinya bila lembaran kertas yang paling atas diambil oleh pipa penghisap dan sudah masuk ke meja pemasukan secara keseluruhan, maka lembaran kedua oleh pipa penghisap dan setelah lembaran kedua masuk ke meja secara keseluruhan maka lembar ketiga baru diambil oleh pipa penghisap, demikian seterusnya sampai lembar terakhir.
Sistem pemasukan susun sirih
Disebut pemasukan susun sirih oleh karena kertas masuk ke meja pemasukan bagaikan susun sirih yang artinya lembaran kertas dari tumpukan kertas ke meja pemasukan menyusul yaitu lembar yang paling atas baru masuk ke meja pemasukan separuh permukaan sudah disusul lembaran kedua, lembar kedua baru masuk ke meja pemasukan separuh permukaan sudah disusul lembar ketiga, demikian seterusnya sampai lembar terakhir. Kelebihan dari sistem pemasukan susun sirih adalah kecepatannya lebih tinggi di bandingan dengan kecepatan lembar tunggal.
Sistem pemasukan friksi/gesek
Yang dimaksud pemasukan friksi adalah pemasukan kertas yang dilakukan dengan rol karet atau rakel yang dapat menggeser kertas ke depan. Pemasukan kertas seperti ini tidak akan terdapat angin tiup dan angin hisap. Biasanya pemasukan kertas seperti ini terdapat pada mesin-mesin duplikator yang tidak dilengkapi dengan penepat samping atau depan, pengeluaran kertasnya juga berkerja dengan sistem roda.
Kelemahan sistem pemasukan friksi adalah terbatasnya jenis kertas yang dapat di cetak. Untuk kertas-kertas yang licin maupun kertas NCR sangat sulit dilakukan pencetakanya. Hal ini dikarenakan roda penggaruk kertas akan sulit membawa kertas yang licin dan akan selalu membekas pada NCR.
UNIT PEMBASAHAN
Cetak offset merupakan teknik cetak datar, karena bagian mencetak dan bagian tidak mencetak pada permukaan acuan cetak (pelat cetak) sama datar/tinggi. Cetak offset juga merupakan pemanfaatan sifat tolak menolak antara air dan lemak (tinta). Oleh karena bagian yang mencetak dan bagian yang tidak mencetak pada acuan sama tinggi maka adanya unit pembasah menjadi syarat mutlak (harus ada) untuk dapat membedakan bagian yang menarik tinta dan bagian yang menolak tinta. Hal ini dapat terjadi karena sifat permukaan acuan /pelat dibedakan menjadi bagian mencetak bersifat menarik tinta dan menolak air, sedang bagian tidak mencetak bersifat menarik air dan menolak tinta. Dengan demikian fungsi rol-rol air pada unit pembasahan adalah menjaga agar bagian yang tidak mencetak pada permukaan pelat selalu dalam keadaan lembab, sehingga penolakan tinta tetap dapat berlangsung dengan baik.
Jika diamati, tidak hanya tinta yang dialihkan ke kertas tetapi juga air. Secara awam air memang tidak terlihat, tetapi secara teknis air pada pelat juga dialihkan ke blanket selanjutnya ke permukaan kertas. Dengan demikian akan berlangsung pula proses pemisahan antara air dengan tinta, tinta cetak secara terus menerus pada permukaan pelat cetak sesuai dengan fungsinya masing-masing. Tetapi ada kalanya pembagian tugas air dan tinta tidak tidak berlangsung semestinya, sebab bagaimanapun juga ada dua macam zat yang berbeda itu akan cenderung mempengaruhi satu sama lainnya, apalagi bila perbandingan keduanya tidak seimbang pada permukaan pelat cetak. Gejala ini dapat kita lihat antara lain terjadinya noda-noda pada bagian yang tidak mencetak atau adanya lapisan warna tipis yang terapung pada permukaan air yang berada di bak air yang di berikan pada pelat berlebihan. Untuk mendapatkan hasil cetakan yang baik, dalam arti ketebalan tinta cukup dan warnanya stabil pada cetak offset, maka harus senantiasa diusahkan agar keseimbangan air dan tinta tetap terkontrol dengan baik.
Sistem pembasahan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
Sistem Konvesional
Sistem pembasahan ini menggunakan rol karet yang dilapisi dengan kain multon dan letak rol-rolnya berdiri sendiri, tidak ada hubungan langsung dengan rol tinta. Karena itu susunan unit pembasahan terdiri dari : bak air, rol baik air, rol jilat air, rol pembagi air, dan rol penghantar air.
Sistem Aquamatic (pembasahan dahlgren)
Sistem pembasahan ini menggunakan rol karet yang tidak dilapisi kain multon, sehingga air seakan-akan campur dengan tinta, sebab antara rol air dengan rol tinta berhubungan, karena itu rol hantar tinta juga berfungsi rol hantar air.
Pada umumnya rol-rol unit pembasah dibagi menurut tugas dan fungsinya masing-masing yaitu :
Bak air : berfungsi penampung air.
Rol bak air : berfungsi meneruskan air dari bak air ke rol jilat
air.
Rol jilat air : berfungsi mengambil air dari rol bak air dan
meneruskan ke rol pembagi air.
Rol pembagi air : berfungsi membagi air dan meratakannya ke rol
hantar air.
Rol hantar air : berfungsi memberi lapisan air yang tipis dan
merata ke seluruh permukaan pelat yang tidak
bergambar
UNIT PENINTAAN
Peralatan tinta pada unit penintaan mesin cetak offset terdiri bak tinta dan sejumlah rol tinta yang membagi, meratakan, mengangkut, dan menyampaikan tinta dari bak tinta ke pelat. Jumlah rol tinta tergantung dari kontruksi peralatan tinta, ukuran pelat cetak, dan jenis kerja yang dilakukan mesin cetak yang bersangkutan.
Untuk penghantaran dan pengakutan tinta yang baik, rol-rol tinta harus mempunyai permukaan seperti beludu (tidak mengkilap) serta mempunyai kekenyalan yang tepat dan dan stabil sesuai dengan fungsinya.Derajat kekenyalan (kekerasan) karet dinyatakan dengan ukuran Amerika, dibagi dari 0-100 derajat shore, yang angka seratusnya menunjukan kekenyalan/kekerasan terbesar.
Contoh kekenyalan rol rata-rata adalah sebagai berikut
Rol hantar : 25-27 derajat shore
b.Rol jilat : 30-37 derajat shore
c.Rol angkut : 35-37 derajat shore
d.Rol bagi : 40-43 derajat shore
e.Rol pembasah : 20-22 derajat shore
Fungsi rol-rol tinta :
a.Bak tinta : berfungsi menampung tinta.
b.Rol bak tinta : berfungsi meneruskan dari bak tinta ke rol jilat
tinta, sekaligus mengatur pemberian tinta secara
teratur dan stabil.
c.Rol distibusi tinta : berfungsi membagi tinta keep rol perata.
d.Rol perata tinta : berfungsi meratakan dan menghaluskan tinta,
sehingga mencegah terjadinya jalur-jalur pada
cetakan.
e.Rol pemberat : berfungsi membantu meratakan tinta.
f.Rol hantar tinta : berfungsi memberi lapisan tinta pada permukaan
pelat yang bergambar.
Pendistribusian Tinta
Pisau bak tinta mesin cetak ofsset dapat melengkung pegas dan dapat di setel mendekati atau menjauhi rol bak tinta yang berputar. Dengan sederet sekrup penyetel, pisau tinta dapat disetel dengan mengatur tebal lapisan tinta lebih tebal atau lebih tipis, disesuaikan dengan kondisi gambar cetak pada pelat
Melalui rol jilat yang bergerak bolak-balik ke rol bak tinta dan ke rol pembagi tinta (distribusi), lapisan tinta didistribusikan dari bak tinta ke rol-rol pada unit penintaan jumlah lapisan tinta yang diambil ditentukan oleh osetelan sekrup penyetelan pada bak tinta dan panjang gerak putaran rol bak tinta yang diatur oleh skala pengatur rol bak tinta. Tinta yang diambil oleh rol jilat tinta, diberikan ke rol distribusi sama banyaknya pada setiap putaran silinder pelat. Rol pembagi memberikan tinta ke rol yang selain berputar juga bergerak ke kiri ke kanan yang berfungsi untuk menghaluskan dan meratakan tinta sehingga mencegah terjadinya jalur-jalur pada hasil cetakan. Dari rol perata, tinta diberikan ke rol hantar yang langsung menempel dan memberikan tinta ke peat.
Untuk dapat memberikan tinta dari bak tinta sampai ke pelat dengan back, harus dialkukan penyetelan terhadap rol-rol tinta. Adapun rol-rol tinta yang perlu disetel tergantung jenis mesinnya, namun pada umumnya adalah :
Rol jilat tinta perlu disetel ke rol pembagi dan rol bak tinta.
Rol hantar tinta perlu disetel ke rol perata dan ke silinder pelat.
UNIT PENCETAKAN
Berbagai macam kontruksi mesin cetak offset pada umumnya prinsip yang sama yaitu kontruksinya berpusat pada 3 buah silinder utama yang masing-masing :
Silinder pelat
Silinder pelat berfungsi sebagai tempat untuk memasang pelat yang akan dicetak. Silinder pelat disini dilengkapi dengan alat penjepit pelat dan alat prngatur naik turunya pelat atau kelurusan gambar cetak pada offset.
Silinder kain karet
Silinder kain karet berfungsi sebagai tempat untuk memasang pelat yang akan dicetak. Silinder pelat disini dilengkapi dengan alat penjepit pelat dan alat pengatur naik turunya pelat atau kelurusan gambar cetak pada offset.
Silinder Tekan
Silinder tekan berfungsi untuk menekan kertas ke silinder kain karet agar gambar/tinta yang ada pada kain karet berpindah pada kertas. Silinder tekan ini dilengkapi dengan penjepit kertas (griper) yang berfungsi sebagai pembawa kertas yang dicetak.
Proses pencetakannya adalah sebagai berikut : mula-mula gambar cetak/teks dialihkan dari pelat ke kain karet sewaktu melintas diantara silinder kain karet dan silinder tekan yang memberikan tekanan cetak.
UNIT PENGELUARAN
Pada mesin cetak offset, unit pengeluaran ini merupakan unit terakhir yang menampung hasil cetakan. Dalam unit pengeluaran kertas dibawa oleh gripper penjepit kertas lalu kertas itu secara dirapihkan oleh perata kertas kanan dan kiri, dan perata kertas bagian belakang.

5 Komentar:
terimakasih. izin copas dan untuk dipelajari :)
sangat berguna, terima kasih ilmunnya :)
terimakasih. saya izin copy paste ya
Kami mengerti mesin offset bukan dari tiori dasar tetapi karena praktek, tulisan ini sangat membantu saya sebagai tiori dasar cara kerja mesin offset. Terima kasih ilmunya
terimakasih sangat berguna
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda